Senin, 17 Maret 2014

BERFIKIR DEDUKTIF



Tugas Minggu ke-2
Berfikir Deduktif
Sub Pokok :
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
            Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
            Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
            Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
              Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
              Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
              Sebagian pejabat korupsi (minor).
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
            Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
             Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
            Kuda bukan bunga mawar (premis 1).
            Anjing bukan bunga mawar (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
            Sapi adalah binatang.(premis 1)
             Kambing bukan Sapi.(premis 2)
Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh:
 Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
             Februari adalah bulan.(minor)
Februari bersinar dilangit?
Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
             Beringin adalah tumbuhan.(premis1)
              Sawo adalah tumbuhan.(premis2)

2. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotesis:
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
            Jika hujan saya naik becak.(mayor)
            Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak (konklusi).
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
            Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
            Sekarang bumi telah basah (minor).
Hujan telah turun (konklusi)
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
             Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
             Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
             Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
             Pihak penguasa tidak gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Hukum-hukum Silogisme Hipotesis Mengambil konklusi dari silogisme hipotesis jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotesis adalah:
Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.

3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
            Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
            Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

Sumber :

Contoh soal pilihan ganda :
1. Silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial adalah………
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : A
2. Argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis adalah……….
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : B
3. Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative adalah………
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : C
4. Silogisme yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan adalah………..
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : D
5. Entimen adalah silogisme yang...
a. Dipersingkat
b. Dipersempit
c.  Diperluas
d. Semua jawaban benar
    Jawaban : A




Tidak ada komentar:

Posting Komentar