Rabu, 26 Maret 2014

KARANGAN ILMIAH

Tugas Minggu ke-3
Karangan Ilmiah
Sub Pokok :

1. Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,argumentasi, dan persuasi.

2. Macam Sifat dan Bentuk Karangan
Macam-macam Karangan:
            *Karangan Argumentasi
            *Karangan Deskripsi
            *Karangan Eksposisi
            *Karangan Narasi
            *Karangan Persuasi
Sifat Karangan:
*Ditulis berdasarkan fakta pribadi
*Fakta yang disimpulkan subjektif
*Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
*Tidak memuat hipotesis
*Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
*Bersifat imajinatif
*Situasi didramatisir, dan
*Bersifat persuatif
Bentuk Karangan:
*Artikel
*Editorial
*Opini
*Feuture
*Reportase

3. Ciri-ciri Karangan Ilmiah
a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur

4. Ciri-ciri Karangan Non-Ilmiah
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         fakta yang disimpulkan subyektif,
·         gaya bahasa konotatif dan populer,
·         tidak memuat hipotesis,
·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         bersifat imajinatif,
·         situasi didramatisir,
·         bersifat persuasif.
·         tanpa dukungan bukti

5. Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populer
a.    Sasaranya masyrakat umum atau awam
b.    Kata – katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
c.    Tidak memuat hipotesis
d.    Isi dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
e.    Karangan ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
f.     Menggunakan bahasa yang komunikatif.
                                                    
Contoh Soal:
1. Macam-macam karangan, kecuali......
            a. Karangan Argumentasi
            b. Karangan Deskripsi
            c. Karangan Eksposisi
            d. Karangan Campur
    Jawaban : D
2. Bentuk-bentuk karangan, kecuali......
a. Artikel
b. Editorial
c. Langsung
d. Opini
     Jawaban : C
3. Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu......
            a. semua jawaban benar
            b. struktur sajian
            c. sikap penulis
            d. penggunaan bahasa
     Jawaban : A
4. Ciri-ciri karangan non-ilmiah yaitu..........
            a. bersifat persuasif
            b. semua jawaban benar
            c. bersifat imajinatif
            d. tidak memuat hipotesis,
     Jawaban : B
5. Ciri-ciri karangan ilmiah populer yaitu............
            a. Tidak memuat hipotesis
            b. Menggunakan bahasa yang komunikatif.
            c. Sasaranya masyrakat umum atau awam
            d. Semua jawaban benar

    Jawaban : D

BERFIKIR INDUKTIF

Tugas Minggu ke-3
Berfikir Induktif
Sub Pokok :

1. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum
Contoh :
· Luna Maya adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
· Sandra Dewi adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

2. Hipotesis dan Teori
Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.

Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas. 

Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun perbedaan penting di antara keduanya meliputi: 

Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan. 
Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji. 


3. Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

4. Hubungan Kausal (Sebab Akibat)
Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama.
Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode ilmiah, ilmuwan merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji hipotesis tersebut.

5. Induksi dalam metode eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.

Contoh Soal:
1. Proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum
    disebut.......
a.       generalisasi
b.      analogi
c.       hipotesis
d.      teori
    Jawaban : A
2. Salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang
    telah ada disebut...........
a.       generalisasi
b.      analogi
c.       hipotesis
d.      teori
    Jawaban: B
3. Prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu
    pengetahuan disebut.............
a.       generalisasi
b.      analogi
c.       hipotesis
d.      teori
    Jawaban : D
4. Suatu hipotesis sifatnya yaitu.....
            a. spesifik dan prediktif
            b. spesifik
            c. prediktif
            d. semua salah
   Jawaban : A
5. Prinsip sebab-akibat disebut..............
            a. teori
            b. generalisasi
            c. kausalitas
            d. semua jawaban benar
    Jawaban: C

Senin, 17 Maret 2014

BERFIKIR DEDUKTIF



Tugas Minggu ke-2
Berfikir Deduktif
Sub Pokok :
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
            Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
            Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
            Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
              Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
              Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
              Sebagian pejabat korupsi (minor).
Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
            Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
             Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
            Kuda bukan bunga mawar (premis 1).
            Anjing bukan bunga mawar (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
            Sapi adalah binatang.(premis 1)
             Kambing bukan Sapi.(premis 2)
Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh:
 Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
             Februari adalah bulan.(minor)
Februari bersinar dilangit?
Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
             Beringin adalah tumbuhan.(premis1)
              Sawo adalah tumbuhan.(premis2)

2. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotesis:
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
            Jika hujan saya naik becak.(mayor)
            Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak (konklusi).
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
            Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
            Sekarang bumi telah basah (minor).
Hujan telah turun (konklusi)
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
             Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
             Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
             Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
             Pihak penguasa tidak gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Hukum-hukum Silogisme Hipotesis Mengambil konklusi dari silogisme hipotesis jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotesis adalah:
Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.

3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
            Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
            Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

Sumber :

Contoh soal pilihan ganda :
1. Silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial adalah………
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : A
2. Argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis adalah……….
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : B
3. Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative adalah………
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : C
4. Silogisme yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan adalah………..
            a. Silogisme Kategorial
            b. Silogisme Hipotesis
            c. Silogisme Alternatif
            d. Entimen
     Jawaban : D
5. Entimen adalah silogisme yang...
a. Dipersingkat
b. Dipersempit
c.  Diperluas
d. Semua jawaban benar
    Jawaban : A